Sabtu, 19 September 2015

ODE UNTUK PIMPINAN


Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor



Hidup harus terus berjalan
Meski dalam keterbatasan
Meski lelah tetaplah bertahan
Do’a-do’a selalu kami panjatkan

Semangatmu yang tak pernah padam
Menginspirasi kami siang dan malam
Naluri pemimpinmu amatlah tajam
Lengkapi idemu tuk membuka jalan

Reff:
Bagi kami engkaulah harapan
Bagi kami engkaulah teladan
Bagi kami masih ada jalan
Insya Allah buat kesembuhan

Berjihad dengan keikhlasan
Hidup dalam kesederhanaan
Selalu menjalin persatuan
Kemandirian demi kebebasan

Bagi kami engkaulah harapan
Bagi kami engkaulah teladan
Bagi kami masih ada jalan
Insya Allah buat kesembuhan
*****

Allah Yang Maha Rahmat
Beri kami cahaya secercah
Bagi asa dan kaisan hikmah
Kuat iman dan taat ibadah

Pondok takkan pernah mati
Meski berganti sosok kyai
Meniti jalan menapak bumi lillah
Menggapai dunia ini

Menggapai dunia ini
Menggapai dunia ini
Menggapai dunia ini

Minggu, 21 Desember 2014



PENGARUH MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN


M
anusia memiliki hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan disekitarnya. Manusia membutuhkan lingkungan untuk hidup, tanpa adanya lingkungan manusia tidak dapat bertahan hidup. Lingkungan merupakan gabungan unsur-unsur kehidupan yang memungkinkan manusia untuk tinggal didalamnya. Unsur yang terdapat didalam lingkungan ada 2 macam yaitu: Unsur biotik dan abiotik. Unsur biotik dalam lingkungan berupa semua mahluk yang memiliki ciri kehidupan didalamnya, dapat berupa hewan, bakteri, dan tumbuhan. Sedangkan unsur abiotik ialah segala sesuatu yang tidak memiliki ciri kehidupan seperti rumah, benda-benda, peralatan, mesin, kendaraan, bangunan, dan lain sebagainya. Unsur biotik dan abiotik akan membuat sebuah lingkungan yang memungkinkan untuk ditinggali dan menjadi habitat bagi kebanyakan mahluk hidup.   

            Manusia memanfaatkan segala sumber daya yang ada di lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Air dimanfaatkan manusia untuk mandi, mencuci, minum, menyirami tanaman dan lain sebagainya, bahkan air juga dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Udara untuk bernafas, tanah untuk bercocok tanam, tumbuhan untuk dikonsumsi dan membuat berbagai obat yang dapat menyembuhkan penyakit, hewan ternak diambil daging, telur, susu, dan kulitnya dan masih banyak hal yang bisa dimanfaatkan manusia melalui lingkungan.

            Perilaku manusia terhadap lingkungan hidupnya menentukan efektifitas lingkungan dalam penyediaan segala sumber daya yang memadai. Perilaku baik manusia terhadap lingkungan akan memberikan dampak yang baik pula bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Perilaku baik manusia terhadap lingkungan dapat diartikan sebagai perilaku yang tidak merusak, tidak memanfaatkan sumber daya alam secara besar-besaran, tidak mengganggu ekosistem di sekitarnya, selalu merawat lingkungan, memperbarui sumber daya alam bila persediaannya mulai menipis dan kian terkikis.

            Sebagai contoh bentuk perilaku baik manusia terhadap lingkungan ialah penanaman kembali pohon di ladang atau perbukitan yang gundul atau reboisasi, membuat terrasering atau sengkedan di tanah yang memiliki kemiringan tajam agar mencegah terjadinya tanah longsor, membuat perundang-undangan penebangan pohon di hutan, menanam pohon bakau di area pantai, membatasi kegiatan penambangan, menyediakan sarana air bersih yang memadai dan sebagainya.

            Lingkungan atau alam memang diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Memenuhi diartikan sebagai memanfaatkan dengan sebaik-baiknya bukan untuk dipakai semaunya sendiri apalagi untuk dirusak, karena alam memang diciptakan dengan sebaik-baiknya oleh sang pencipta, telah memiliki keseimbangan sehingga dapat menghasilkan hal baik yang dapat digunakan manusia.      

Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan. QS Al-Baqarah : 60

                Perilaku buruk manusia terhadap lingkungan dapat merusak keseimbangan yang ada pada lingkungan. Rusaknya keseimbangan di lingkungan akan berdampak buruk bagi kehidupan biotik maupun abiotik di dalamnya. Lingkungan yang telah rusak dan tidak seimbang akan menghasilkan sesuatu yang merusak pula, bencana alam akan sering terjadi apabila lingkungan sudah rusak. Dalam hal ini, perilaku manusia lah yang menjadi penyebab utama dari rusaknya lingkungan.

            Penebangan pohon secara liar yang dilakukan manusia dapat mengurangi daerah resapan air sehingga mudah terjadi banjir apabila turun hujan lebat. Sedangkan di daerah yang memiliki kemiringan seperti di daerah perbukitan atau pun gunung akan sangat rawan terjadi tanah longsor. Penambangan sumber daya alam yang berlebihan dan tidak diikuti pelestarian yang sepadan akan menghabisi persediaan sumber daya alam. Membuang sampah sampah sembarangan di aliran air dapat menyumbat aliran tersebut, sehingga berdampak banjir apabila air meluap. Penggunaan pestisida sebagai obat tanaman dan pembuangan limbah pabrik ke sungai akan mencemari air, zat kimia yang terkandung didalamnya akan tercampur dengan air dan meracuni ikan-ikan beserta seluruh komponen biotik yang ada pada ekosistem sungai.

            Dari penguraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa keadaan lingkungan beserta sumber daya yang ada didalamnya berbanding lurus dengan perilaku manusia terhadap lingkungan. Baik atau buruknya lingkungan tergantung pada apa yang dilakukan manusia. Alam dapat menjadi kawan maupun lawan, kawan disaat manusia memperlakukan alam dengan baik dan bijak; lawan disaat manusia memperlakukan alam dengan cara yang buruk.



            Lingkungan atau alam memang telah diperuntukkan kepada manusia untuk diambil manfaatnya. Manusialah yang memanfaatkannya maka sepantasnya pula berkewajiban untuk merawat dan melestarikannya. Lingkungan yang baik tidak terbentuk dengan sendirinya, melainkan terbentuk berdasarkan perilaku atau tindakan manusia. Sebagai contoh; tanah yang miring dan curam tidak akan bermanfaat apabila tidak dibentuk oleh manusia menjadi terasering atau sengkedan yang dapat digunakan untuk bercocok tanam. Dedaunan kering di hutan akan menjadi penyebab utama kebakaran hutan apabila tidak dikumpulkan manusia untuk dijadikan pupuk tanaman. Kotoran hewan ternak akan menjadi rumah singgah bakteri-bakteri dan virus penyebar penyakit kalau tidak diolah manusia menjadi pupuk atau membuat sumber daya alternatif biogas, begitupun seterusnya.

            Besar kecilnya perilaku manusia terhadap lingkungan, disadari maupun tidak akan memberikan dampak kepada lingkungan tersebut. Dampak yang dihasilkanpun ada yang negatif dan ada pula yang positif. Oleh karenanya dalam segala tindakan yang diambil oleh manusia haruslah diarahkan kepada sesuatu yang berdampak baik bagi dirinya dan juga orang lain. Sehingga keseimbangan dan keteraturan yang ada pada alam dapat terjaga dan tentunya alam akan menghasilkan sumber dayanya yang lebih banyak lagi, dan manusia dapat menjaga kelangsungan hidupnya untuk jangka waktu yang lama.   :)





Selasa, 16 Desember 2014

PENGERTIAN KOMUNIKASI


B
anyak hal yang terlintas dalam fikiran kita bila berbincang seputar komunikasi. Komunikasi memiliki daerah cakupan yang luas yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial manusia karena semua manusia membutuhkannya dalam kehidupannya. Komunikasi tidak mengenal batas ruang dan waktu, dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Komunikasi dapat memangkas jarak beribu kilometer dengan waktu yang cukup singkat, hal itu dapat terjadi karena komunikasi memiliki banyak perangkat media yang mendukung perkembangannya seperti halnya televisi, radio, telepon, e-mail dan lain sebagainya. Manusia sebagai makhluk sosial sangatlah membutuhkan komunikasi untuk berinteraksi dan menyampaikan pesannya kepada yang lain. Kesemuanya itu memiliki titik temu yang sama bahwa komunikasi merupakan hal yang amat penting dan tidak dapat diabaikan begitu saja.

          Komunikasi menghiasi kegiatan manusia ditiap harinya, manusia berkomunikasi tanpa henti dan selalu begitu hingga akhir hayatnya tetapi sangatlah sedikit diantara mereka yang mengetahui apa definisi komunikasi yang sebenarnya. Komunikasi berasal dari bahasa latin “communicates atau “communication atau “communicare yang berarti “berbagi” atau “milik bersama”. Menurut Webster New Collogiate Dictionary  komunikasi adalah “proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.”



          Dari penjabaran arti kata komunikasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan,ide,gagasan) dari satu pihak ke pihak yang lain agar dapat saling memahami. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik (gesture), menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu dan lain sebagainya.




          Berkomunikasi ternyata tidak sesulit yang kita bayangkan sebelumnya. Dan sekarang, begitu mengetahui akan betapa mudahnya berkomunikasi maka ayo lekas berkomunikasi  untuk saling sambung tali silaturrahim. J


Jumat, 12 Desember 2014

PERANAN SEORANG IBU

I
bu adalah permata bagi kehidupan. Tanpa adanya seorang ibu, dunia tak lagi mengenal sebutan keluarga atau masyarakat. Masyarakat dapat terbentuk karena adanya berbagai keluarga yang saling berinteraksi dan menjalin hubungan sosial, demikian halnya dengan keluarga, tanpa adanya seorang ibu, sebuah keluarga tidak akan terbentuk, karena tidak ada orang yang dapat melahirkan sebuah keturunan melainkan seorang perempuan yang menjadi ibu.

            Dalam definisinya, ibu adalah orang tua perempuan seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Umumnya, ibu memiliki peranan penting dalam membesarkan anak. Seorang ibu menjadi faktor utama yang membentuk karakter dan kepribadian seorang anak, karena seorang anak akan belajar banyak hal dari perilaku ibunya dan secara langsung maupun tidak lansung, seorang anak akan meniru perilaku dan kepribadian sang ibu sehingga terbentuklah sebuah kebiasaan yang berujung pada pembentukan karakter dan kepribadiannya.


            Dalam Islam, seorang ibu menempati posisi sosial yang sangat mulia. Bukan tanpa sebab Islam memandang ibu begitu tinggi. Seorang ibu memiliki tugas penting yang harus dilaksanakannya yaitu mendidik anak- anaknya, mulai dari lahirnya hingga ia dewasa kelak. Sang ibu bertugas penuh pada pembentukan karakter dan akhlaq anaknya. Tugas mendidik yang diberikan kepada seorang ibu bukanlah tugas yang mudah, melainkan tugas mendidik dan membentuk benih generasi yang baik ini amat begitu penting dan vatal apabila dilaksanakan dengan baik dan sungguh sungguh. Mendidik anak membutuhkan kesabaran tinggi, kasih sayang yang dalam, pengalaman yang baik dan pemikiran panjang serta memiliki sifat pemaaf dan tidak mudah marah dan patah arang, sifat yang demikian itu amatlah sukar ditemukan pada kebanyakan lelaki, sebaliknya sangatlah mudah ditemukan pada diri seorang perempuan yang memiliki jiwa keibuan.

            Melihat dari tugas yang dipikul seorang ibu begitu berat dan penting, Allah SWT menanamkan sedikit pancaran sifat rahmaan dan rahiim-Nya di dalam hati seorang ibu. Seorang ibu memiliki jiwa kasih sayang yang teramat dalam pada anaknya, dan ia juga pemaaf atas kesalahan yang diperbuat oleh sang anak, dan menjadi motivator utama yang berpengaruh pada kesuksesan anaknya kelak. Sifat kasih dan sayang seorang ibu kepada anaknya jelas tercermin dalam tutur katanya yang lembut serta kegigihannya mendidik dan membesarkan anaknya, terutama jika sang anak dalam keadaan sakit, ibu-lah yang berdiri terdepan dalam mengupayakan segala hal untuk kesembuhan anaknya, rela mengorbankan waktunya, tenaga, harta serta apa yang dimilikinya.

            Baik buruk suatu bangsa ditentukan oleh generasi mudanya. Generasi muda merupakan generasi penerus bangsa, ada sebuah filsafat kehidupan Pondok Pesanntren yang berbunyi “patah tumbuh, hilang berganti, belum patah, sudah tumbuh, belum hilang sudah berganti”. Generasi muda akan menjadi generasi pemimpin bangsa nantinya, pertanyaannya adalah bagaimana cara membentuk generasi muda yang berakhlaq dan berkarakter baik? Generasi muda yang baik dapat terbentuk oleh peran seorang ibu yang selalu menemani perjalanan kehidupannya. Ibu sangat berperan dalam membentuk benih benih generasi yang baik di masa depan, apabila sang ibu berakhlaq baik dan bermental bagus tentunya dapat membentuk generasi yang tungguh di masa depan. Lain halnya dengan ibu yang berakhlaq buruk dan berperilaku kurang baik maka hasilnya pun akan mengecewakan karna telah menyumbang benih benih perusak bangsa. Seperti halnya sang ibu yang suka memamerkan auratnya tak mungkin ia dapat membesarkan anak yang selalu manutup auratnya dan menjaga kehormatannya atau yang mempunyai perbedaan perilaku yang begitu kontras dengan sang ibu walaupun yang demikian itu sangatlah jarang terjadi. Maka benarlah sebuah pepatah yang mengatakan “buah yang jatuh tak mungkin jauh dari pohonnya”.

            Pendidikan manusia demikian penting dalam islam, karena manusialah yang dikarunia oleh Allah kemampuan untuk berfikir dan ditugaskan untuk menjadi pemimpin di muka bumi, sehingga dalam proses pelaksanaannya, Islam memilih seorang ibu sebagai pemegang kunci dalam pendidikan itu. Islam juga memberikan keistimewaan tersendiri atas dedikasi seorang ibu dalam membentuk sebuah masyarakat yang berakhlaq mulia dan berkualitas. Ada tiga macam kepayahan yang dipikul oleh seorang ibu, pertama adalah disaat sang ibu hamil kemudian melahirkan dan selanjutnya manyusui. Karena itulah kebaikan seorang ibu tiga kali lebih besar dari pada seorang ayah. Sebagaimana dikisahkan dalam sebuah hadis, “seseorang dating kepada Rasulullah Saw dan berkata, ‘Wahai Rasulullah kepada siapa aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘kemudian siapa lagi?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu!’ Orang itu bertanya kembali, ‘kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘kemudian siapa lagi’, Nabi menjawab, ‘Kemudian ayahmu’”

            Peran penting seorang ibu lainnya adalah mentransfer nilai nilai moralitas. Proses pendidikan dan pengajaran dapat terjadi dimana saja tetapi unsur keluargalah yang paling dominan, sehingga anak mendapatkan pendidikannya yang terbesar di dalam rumah dengan meniru perilaku kedua orang tuanya, terutama ibu. Ibu mentransferkan nilai-nilai moralitas dengan berbagai cara diantaranya dengan ucapannya dan tingkah lakunya. Sang ibu tidak hanya memberikan contoh yang baik melainkan juga menjadi contoh yang baik pula untuk anaknya. Disamping itu, seorang ibu juga berperan sebagai motivator handal yang selalu memotivasi setiap langkah kaki perjuangan sang anak dalam meraih cita-citanya di dunia maupun akhirat kelak.

            Sedemikian besar peran seorang ibu dalam kehidupan sehingga dapat membesarkan anak anak tangguh dan gigih yang selalu berjuang . peran ibu yang demikian besar inilah yang menjadikannya sebagai sesosok yang amat dihormati, dicintai dan dikasihi oleh siapapun. Peringatan hari ibu yang jatuh pada 22 Desember merupakan bentuk terima kasih atas segala cintanya yang tanpa pamrih diberikan kepada seorang anak. Peringatan hari ibu bukanlah merupakan sebuah perayaan yang diisi dengan banyak seremonial yang kurang bermakna, melainkan sebuah peringatan dan sekaligus sebagai renungan atas dedikasi ibu beserta jasa jasanya yang selama ini ia curahkan demi kemajuan sebuah generasi. Peringatan itupun juga menyadarkan para anak yang kurang bisa memahami tindakan yang dilakukan seorang ibu kepada anaknya meski dibenci oleh sang anak agar dapat menghayati betapa besar pengorbanannya mulai dari kecil hingga dewasa.

            Allah SWT telah menjadikan makhluk hidup dimuka bumi ini dengan berpasang-pasangan. Ada yang jantan adapula yang betina, ada yang lurus adapula yang melencong, ada yang kaya adapula yang miskin. Semuanya membentuk sebuah keseimbangan yang saling melengkapi antara satu dengan yang lain dalam sebuah kehidupan. Ibu dengan peran dan kewajibannya mendidik anak juga memiliki sosok lelaki sebagai bahu dimana ia bersandar. Sehingga ibu tidaklah sendiri dalam memerankan peran penting ini, ayah mencari nafkah untuk keluarga dan ibu mendidik anaknya mereka berdua hidup berdampingan dan saling melengkapi.

            Dibalik kesuksesan seseorang pasti dibelakangnya terdapat wanita hebat yang menjadi faktor pemicunya, ialah ibu yang selalu mendoakan anaknya. Doa seorang ibu bagi anak dan anak yang sholeh bagi orang tuanya adalah mustajaab atau diterima. Allah menjanjikan demikian karena perjuangan yang dilakukannya amatlah besar dan sangat berjasa, demikian halnya dengan ikatan spiritual yang dimiliki antara orang tua dan anak begitu dekat. Maka dalam pergaulan dengan orang tua terutama ibu, tidaklah pantas seorang anak untuk mengeluh disaat ibunya menyuruh, untuk acuh disaat ibunya memanggil, untuk membentak disaat ibunya melakukan hal yang tidak disenangi sang anak. Jasa yang dilkukan seorang ibu tidak dapat dibalaskan meski dengan menggendongnya dikala tua setiap harinya seperti yang terjadi di zaman Rasulullah Saw. Tetapi anak dapat berbuat suatu hal yang lebih bermakna dan bermanfaat dari sekedar patuh ketika disuruh atau menyahut ketika dipanggil yaitu senantiasa mendoakan ibu dan ayah disaat senang maupun susah demi menggapai syurga Allah yang maha besar.